Langsung ke konten utama

awal berdirinya psikoanalisis


1.      Awal berdirinya Psikoanalisis
Istilah psikoanalisis dan nama Sigmun Freud dikenal dalam seluruh dunia modern. Sementara orang-orang terkenal lainya dalam psikologi seperti Fechner, Wundt, dan Titchner tidak banyak dikenal diluar psikologi, freud mempertahankan visibilitas yang tinggi dimata masyarakat umum. dia adalah bagian dari segelintir penting dalam sejarah peradaban yang telah engubah cara berfikir manusia mengenai diri mereka sendiri.
Freud berpendapat bahwa dalam semua catatan sejarah ada tiga kejutan besar didalam ego manusia kolektif (freud, 1917). Yang pertama adalah ketika Corpernicus (1437-1543), sang astronom polandia, menunjukkan pada kita bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta tapi hanya sekedar salah satu dari sejumlah planet yang berevolusi mengelilingi matahari. Pengungkapan kedua terjadi pada  abad ke sembilan belas ketika Charrles darwin menunjukkan bahwa kita bukanlah sebuah spesies yang unik dan istimewa didalam penciptaan, tetapi hanyalah sekedar bentuk yang lebih tinggi dari spesies hewan yang berecolusi dari kehidupan hewan yang lebih rendah. Dan kejutan ketiga dari Freud adalah bahwa kita bukanlah penguasa yang rasional atas kehidupan kita tetapi berada dibawah pengaruh kekuatan tak sadar yang tidak kita sadari dan hanya sedikit hal didalamnya yang bisa kita kendalikan. Jika memang ada yang bisa dikendalikan[1].
psikoanalisis tumpah tindih dengan pemikiran psikologi lainya. Dilihat pada tahun 1895. Ketika Freud menerbitkan buku pertamanya yang menandai kelahiran resmi gerakan barunya. Pada tahun itu juga wunndt berusia 63 tahun. Tichener 28 tahun, dan sudah berada di universitas Cornell selama dua tahun dan baru memulai mengembangkan psikologi strukturalnya. Semangat fungsionalisme mulai berkembang di AS. Behaviorisme maupun psikologi Gestalt belum dikemukakan, waktu itu Watson baru berusia 17 tahun, dan Wertheimer 15 tahun. Namun pada saat kematian Freud di tahun 1939, seluruh dunia psikologi telah berubah secara radikal. Psikologi wundtian, strukturalisme Titchenerian, dan psikologi fungsionalis hanya tinggal sejarah. Gestalt telah tertranplantasikan dari Jerman ke Amerika Serikat, dan behaviorisme menjadi bentuk psikologi dominan di Amerika.
Dri awal berdirinya, psikoanalisis sudah berada dari pemikiran psikologis jalur utama dalam hal tujuan. Pokok kajian dan mtode. Pokok kajiannya adalah psikopatologi, atau perilaku tak normal, yang relatif diabaikan oleh aliran pemikiran lainnya. Metode utamanya adalah observasi klinis dan bukannya eksperimentasi aboratorium terkontrol. Dan psikoanalisis berhubungan dengan masalah unconscious (pikiran tak sadar), sebuah topik yang diabaikan oleh sistem pemikiran lainnya.
Pengaruh-pengaruh Anteseden terhadap psikoanalisis
Tiga sumber pemengaruh utama terhadap gerakan psikoanalisis adalah:
1.      Spekulasi-spekulasi mengenai fenomena psikologis tak sadar
2.      Gagasan awal mengenai psikopatologi dan
3.      Teori evolusioner
Teori-teori Pikiran Tak Sadar
Sejak abad ke 18, filosof dan matematikawan Jerman Gottfried Wilhelm Leibnitz (1646-1716) mengembangkan sebuah gagasan yang disebutnya monadologi. Monad bukanlah atom-atom fisik, tetapi tetap dipandang sebagai eleme-elemen individual dari sebuah realitas. Karena itu mereka tidak seluruhnya terdiri dari materi, sperti dalam pengertian para fisikawan. Setiap monad merupakan entetitas fisik yang tak dapat diperluas, bersifat mental, yang walaupun demikian memiliki beberapa properti materi fisik. Ketika ada cukup banyak monad membentuk kelompok, mereka akan menciptakan perluasan. Monad juga dapat dihubungkan dengan perseps, Leibniz yakin bahwa peristiwa mental memiliki tingkat kesadaran yang berbeda muuai dari sangat rendah (petites perceptione). Secara tidak sadar kita mempersepsikan setitik air, tetapi ketika titik-titik air dalam jumlah yang cukup berkumpul, mereka bergabung untuk menghasilkan sebuah persepsi[2].
Satu abad kemudia filosof dan pendidik jerman Johann Friedrich Herbart (1776-1841) menyampaikan pemikiran Leibniz mengenai pikiran tak sadar menjadi konsep ambang kesdaran. Mencerminkan dampak Zeitgeist mekanistik. Herbert berpendapat bahwa ide-ide dibawah ambang yang diusulkan adalah pikiran tak sadar. Ketika gagasan naik dalam tingkat sadar kesadaran, ia bersifat aperseptif (menggunakan istilah Leibnitz). Jika ide mau naik kedalam kesadaran, maka ide itu harus berkompatibel dengan ide-ide yang sudah ada di dalam kesadaran. Ide-ide yang sama dan yang tidak relevan akan didesak keluar dari kesadaran dan menjadi ide-ide yang terkendala dan tempatnya di bawah ambang kesadaran. Menurut Herbart konflik akan terbangun diantara ide-ide ini ketika mereka berjuang untuk memasuki realisasi dasar. Dia mengusulkan rumus matematis untuk menghitung mekanika ide ini ketika mereka memasuki atau dikeluarkan dari kesadaran.
Fachner juga berspekulasi mengenai pikiran tak sadar . mesipun dia menggunakan pemikiran tentang ambang, adalah usulan darinya yang menyebutkan bahwa pikiran itu analog dengan gunung es yang memiliki dampak lebih besar terhadap Freud. Dimana pikiran terletak dibawah permukaan dimana ia dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yng tak dapat di observasi.
Dari situ kita bia melihat bahwa Freud bukanlah orang yang pertama membahas secara serius mengenai pikiran tak sadar manusia, dia mengakui bahwa para penulis dan filosof sebelum dirinya sangat membahas mengenai hal ini tetapi mengklaim bahwa dia menemukan sebuah cara ilmiah untuk mempelajarinya.
Pemikiran-Pemikiran Awal Tentang Psikopatologi
Sejarah perawatan penyakit mental mengagumkan sekaligus membuat miris. Rekognisi terhadap gangguan mental sudah dikenal sejak 2000 tahun SM. Babilonia meyakini bahwa penyebab penyakit mental adalah merasukya setan kedalam diri seseorang, sebuah kondisi dimana yang mereka perlakukan secara manusiawi melalui gabungan antara kekuatan magis dan doa. Budaya-budaya Yahudi Kuno memandang penyakit mental sebagai hukuman atas dosa dan mengandalkan kekuatan magis dan doa untuk menyembuhkannya. Para filosof yunani khusunya Socrates, Plato, dan Aristotle berpendapat bahwa penyakit mental muncul dari proses-proses berfikir yang terganggu. Mereka menganjurkan pengobatanya dengan penggunaan kata-kata persuasif yang memiliki kekuatan penyembuhan.[3]
Psikoanalisis dikembangkan sebagai perlawanan terhadap orientasi somatik. Seirig dengan kemajuan dalam perawatan penyakit mental.
Hipnosis ketertarikan pada fenomena hipnosis juga telah membantu mendorong fokus yang semakin besar pada sebab-sebab psikis penyakit mental. Aplikasi hipnosis dalam perawatan terhadap gangguan emosional berasal dari sebuah gerakan misterius yang tak jelas yang disebut “animal magnet ism” (magnetisme tubuh) yang diperkenalkan oleh Franz Anton Mesmer (1734-1851). Seorang dokter dari Wina yang merupakan gabungan dari ilmuawan dan pelaku pertunjukkan. Mesmer meyakini bahwa tubuh manusia mengandung kekuatan magnetik yang bekerja seperti magnet yang digunakan oleh para fisikawan. Magnetisme tubuh mampu menembus obyek dan melakukan sesuatu terhadapnya dari jarak jauh. Magnetisme tubuh juga dapat menyembuhkan gangguan syaraf dengan mengembalikan keseimbangan antara tingkat magnetik pasien dan tigkatan yang berlaku didalam lingkungannya.[4]
Di inggris, mesmerisme mendapat nama baru dan kredibilitas yag lebih besar ketika James Braid (1795-1860) menyebut kondisi yang sperti trans ini dengan neuro-hipnologi, yang dari sinilah istilah hipnosis kemudian diambil. Karya Braid teliti dan sikapnya yang memandang rendah klaim-klaim berlebihan membuat hipnosis berhasil mendapatkan penghormatan ilmiah. Hipnosis mendapat pengakuan profesional yang lebih besar dalam dunia medis dengan karya dari seorang dokter Prancis Jean Martin Charcot (1825-1893). Seorang mahasiswa Charcot, Pierre Janet (1859-1947) menjadi direktur laboratorium psikologis di Salptriare.
Janet menolak opini bahwa histeria sebagai sebuah masalah fisik dan oleh memandangnya sebagai sebuah bentuk gangguan mental yang disebabkan oleh melemahnya memori, pikiran-pikiran yang menetap, dan kekuatan-kekuatan tak sadar. Dia memilih hipnosis sebagai metode keperawatan. Karena perhatian yang semakin besar kepada hipnosis dan sebab-sebab psikologis penyakit-penyakit mental. Hal-hal yang dilakukan Charcot dan Janet dalam merawat para penderita penyakit mental telah merubah gagasan-gagasan psikiater dari sudut pandang somatis (fisik) meenjadi psikis (mental). Pada saat Freud mulai mempublikasikan gagasan-gagasnnya istilah “psikoterpi” telah banyak digunakan secara luas di Amerika Serikat dan Eropa[5].
2.      Alfred Adler
Alfred adler lahir di pinggiran Wina pada tanggal 7 Februari 1870 dan meninggal tanggal 25 mei 1937 di Aberdeen. Ia sebagai anak ketiga dari seorang pengusaha yahudi. Alfred sering sakit-sakitan, sehingga dia baru bisa jalan pada usia 4 tahun. Daan pada usia 5 tahun dia nyaris tewas akibat pneumonia. Pada usia ini ia memutuskan untuk jadi seorang fisikawan. Adler adalah orang pertama yang menekankan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dalam arti manusia tidak akan pernah telepas dari lingkungan hidup bersama manusia lain, merasakan komunitas bersama dan mencita-citakan kesejahteraan bersama[6]
Pada waktu sekolah Alfred adalah anak yang mempunyai kemampuan rata-rata dan menyenangi permainan diluar ruangan daripada berdiam diruang kelas. Dia anak yang aktif. Dia juga terkena dikalanganya, karena dia ingin menyaingi kakaknya, Sigmun.
Adler menerima ijazah kedokteran dari Universitas of Vienna pada tahun 1895. Selama kuliah dia bergabung dengan mahasiswa sosialis, lalu berkenalan dengan seorang gadis lalu mempersuntingnya. Raissa Timofeyewna Epstein. Seorang gadis pintar dan aktivis sosial yang datang dari rusia untuk belajar di Wina. Mereka menikah pada tahun 1987 dan dikaruniain 4 orang anak, 2 diantaranya kemudian menjadi psikiater.
Adler memulai karirnya sebagai seorang optomologis, tetapi kemudian beralih praktik umum biasa dan membuka praktik bagi masyarakat kelas bawah di Wina, tepatnya di prader, sebuah tempat pencampuran antara taman bermain dan sirkus. Para klienya juga termasuk anggota kelompok sirkus, sehingga kelemahan dan kekuatan pemain sirkus inilah yang membuatnya bisa mencetuskan konsepnya tentang inferioritas organ dan kompensasi. Adler kemudian beralih pada psikiatri, pada tahun 1907 dia bergabung dalam kelompok diskusi Freud.
Sebuah dorongan
Alfred Adler mempostulatkan satu “nafsu” atau daya motivasi yang bermain dibalik segala bentuk perilaku dan pengalaman kita. Teorinya \pun semakin berkembang dan dia menyebut daya motivasi tadi dengan “ dorongan menuju kesempurnaan”. Inilah hasrat yang kita gunakan untuk memenuhi segala keinginan dan potensi yang ada didalam diri kita. Seperti hasrat yang hampir sama dengan ide yang yang telah dikenal luas yaitu ide aktualisasi diri.
Dorongan kearah kesempurnaan bukanlah yang pertama yang diakai Adler untuk menunjukkan kekuatan yang mendorong kita dari dalam. Istilah yang lebih awal adalah:
a)      Keinginan merusak
Reaksi yang terjadi dalam diri kita ketika keinginan-keinginan lain seperti makan, berhubungan seks, melakukan seseuatu, disayangi dan sebagainya.
b)      Dorongan untuk menegaskan diri
Inilah ide yang menyebabkan perbedaan pendapat dengan Freud. Freud kuatir ide ini akan merpngrong posisi penting seksual dalam teori psikoanalitiknya.
c)      Dorongan untuk melakukan atau Kompensasi
Kepribadian kita harus di jelaskan berdasarkan cara-cara kita menebus atau menakukan persoalan-persoalan ini. Ide akan terus mempengaruhi teorinya, sebagaimana yang anda lihat selanjutya, namun ia tidak setuju jika ide ini dianggap sebagai motivasi dasar. Karena jika demikian maka menyebabkan persoalan yang dialami sebenarnya membentuk jati diri anda.
d)     Protes maskulin
Anak laki-laki jauh di harapkan daripada anak perempuan, anak laki-laki sering di anggap kuat, perkasa, agresif, perlu diatur, (ingin di anggap maskulin), tidak lemah, pasif fan bergantung pada orang lain (yang berarti feminim). Hal itu menunjukkan bahwa laki-laki lebih dari perempuan.  Adler melihat pembangkangan anak laki-laki ini ada kaitanya dengan superioritas bawaan sejak lahir. Namun banyak yang salah paham, akhirnya Adler membatasi pemakaian istilah ini.
e)      Dorongan kearah kesuperioran
Gagasan berdasarkan filosofis, istilah ini mengandung gagasan bahwa seseorang pasti ingin lebih baik dari orang lain, bukanya lebih baik dari diri kita sebelumnya. Adler menggunakan istilah ini untuk merujuk dorongan-dorongan yang tidak sehat atau neurotik[7]
Gaya Hidup
Berbagai istilah yang di pakai Adler menunjukkan betapa banyak aspek teori kepribadian yang dikelompokkanya yang tidak yang tidak terdapat dalam teori yang dikembangkan freud. Lalu tulisan Adler juga dipengaruhi oleh tulisan Jan Smuts, menurutnya kalau ingin memahami orang lain, kita harus memahaminya dalam satu kestuan yang utuh, bukan dalam bentuk yang terpisah-pisah, dan sesuai dengan konteks keadaan yang melatari orang tersebut. Baik fisik maupun sosial, pendekatan ini disebut Holisme dan diterima baik oleh Adler.
Untuk mewujudkan gagasan bahwa kita harus melihat seseorang secara utuh bukan persial, pertama, dia memutuskan untuk menyebut pendekatan psikologisnya dengan psikologi individual (tidak terbagi) ‘un-divided’. Kedua, gaya tentang hidup atau gaya hidup yang merujuk pada cara anda menjalani kehidupan, dan bagaimana cara anda mengatasi persoalan dan menjalin hubungan pribadi lain. Teori tersebut pengaruhnya sampai ke Amerika Serikat karena Adler pernah menjadi dosen tamu di Universitas Columbia antara tahun 1962-1927.dan ia mengatakan bahwa “organ inferiority” pada masing-masing orang tidak sama melainkan khas  bagi orang itu sendiri. Dengan demikian cara mengkompensasikan inferioritas juga tidak sama tergantung dari tujuan yang hendak di capai oleh individu yang bersangkutan[8].
Teleologi
Teleogi menurut Adler adalah melihat motivasi sebagai persoalan bagaimana melangkah ke masa depan, bukan hanya persoalan dorongan masa lalu secara mekanis, kita diarahkan menuju tujuan, harapan dan cita-cita. Fungsi tujuan menentukan tingkah laku kompensasi yang hendak diperbuat seseorang dalam teori Adler sangat penting[9]
Teleologi memperlihatkan bahwa sesungguhnya hidup ini tidaklah mudah dan tidak pasti, namun didalamnya pasti selalu ada ruang yang disebut kesempatan. Adler menambahkan bahwa di titik pusat gaya hidup kita terdapat salah satu fiksi yang cukup penting tentang siapa kita dan sedang enuju kemana kita[10].





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran dan Kritik
DAFTAR PUSTAKA
Boeree, C. George. 2007. Sejarah Psikologi Dari Masa Kelahiran sampai Masa Modern: Jogjakarta: Prismasophie.
Ellen Schultz, Sydney dan P, Schultz. 2013. Sejarah Psikologi Modern, Bandung: Nusa Media.
Moesono, Anggadewi. 2010. Psikoanalisis dan Sastra, Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Wirawan Sawono, Sarlito. 2010. Berkenaan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi . Jakarta: Bulan Bintang.



[1] P. Schultz dan Sydney Ellen Schultz. Sejarah Psikologi Modern, (Bandung: 2013, Nusa Media). Hlm 472.
[2]Ibid, Sejarah Psikologi Modern. Hlm  474
[3] Ibid, Sejarah Psikologi Modern. Hlm  476
[4]C. George Boeree, Sejarah Psikologi Dari Masa Kelahiran sampai Masa Modern: (Jogjakarta: Prismasophie,
2007). Hlm  480
[5] Ibid, Sejarah Psikologi Dari Masa Kelahiran sampai Masa Modern. Hlm  481
[6] Anggadewi Moesono. Psikoanalisis dan Sastra, ( Depok: 2010, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia). Hlm 16
[7]Ibid, Sejarah Psikologi Dari Masa Kelahiran sampai Masa Modern. Hlm  380
[8] Sarlito Wirawan Sawono. Berkenaan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi (Jakarta: 2010, Bulan Bintang). Hlm 191
[9] Ibid, Berkenaan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi . Hlm 192
[10] Op., cit. Sejarah Psikologi Dari Masa Kelahiran sampai Masa Modern. Hlm 381-383

Komentar

Postingan populer dari blog ini

shuhbah, futuwah dan itsar

keutamaan shuhbah, futuwah dan itsar BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sahabat adalah orang yang bertemu langsung dengan Rasulullah SAW, sehingga dalam   pembahasan ilmu hadist, para sahabat sangat berperan eksistensinya. Karena para sahabat   merupakan orang yang pertama langsung bertemu dengan Rasul dan hidup di zaman Rasulullah saw., Para sahabat inilah yang meriwayatkan hadist, sebab dia mendengar dan melihat perbuatan apa yang Rasulullah lakukan di zaman hidupnya. Para sahabat sangat berperan sebagai pengganti yang melanjutkan tugas Rasulullah Saw., setelah rasul wafat. Mereka melakukan penyebaran dakwah dengan segala resiko dan tantangan yang harus dihadapinya. Sahabat Rasulullah merupakan generasi yang paling mulia, karena mereka menerima pendidikan secara langsung dari Rasulullah Saw., disamping terdidik dalam suasana wahyu, mereka pula yang menjaga sunnah Rasulullah terpelihara. Sehingga dapat sampai dan berekembang kepad...

MANUSIA MAKHLUK BI-DIMENSIONAL

MANUSIA MAKHLUK BI-DIMENSIONAL Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bimbingan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. H.M Amin Syukur, M.A. JURUSAN TASAWUF PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Manusia merupakan satu bagian dari alam semesta yang bersama-sama dengan makhluk hidup lainnya mengisi kehidupan di alam semesta ini. Dibandingkan dengan binatang, manusia memiliki fungsi tubuh dan fisiologis yang tidak berbeda. Namun, dalam hal yang lain manusia tidak dapat disamakan dengan binatang, terutama dengan kelebihan yang dimilikinya, yakni akal, yang tidak dimiliki oleh binatang. Para ahli ilmu pengetahuan tidak memiliki kesamaan pendapat mengenai manusia. Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh adanya kekuatan dan peran multidimensional yang diperankan oleh manusia. Mereka melihat manusia hanya...

tuma'ninah, musyahadah dan ma'rifat

PEMBAHASAN A. Tuma’ninah الطمأنينة ) Secara bahasa tuma’ninah berarti tenang dan tentram. Tidak ada rasa was-was atau kawatir, tak ada yang dapat mengganggu perasaan dan pikiran karena ia telah mencapai tingkat kebersihan jiwa yang paling tinggi. Thuma’ninah adalah suasana ketentraman hati karena terpengaruh oleh sesuatu yang lain. Menurut al-Sarraj tuma’ninah sang hamba berarti kuat akalnya, kuat imannya, dalam ilmunya dan bersih ingatannya. Seseorang yang telah mendapatkan hal ini sudah dapat berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Menurut ibnu Qayyim, “kebenaran adalah identik dengan ketentraman, sedangkan kebohongan adalah identik dengan keraguan dan kegelisahan.” Nabi juga bersabda, kebenaran adalah sesuatu yang menenangkan hati. Thuma’ninah Waktu shalat adalah waktu singkat yang sangat berharga bagi seorang muslim, karena ia sedang menghadap dan bermunajahat kepada Rabbnya yang Maha Tinggi dan Maha Tinggi dan Maha Agung oleh karena itu hendaknya berusaha untuk mening...